Sabtu, 14 November 2009

Today could be your lucky day

Henan Liming Road & Bridge Heavy Industry
Today could be your lucky day | The Jakarta Post
Today could be your lucky day

Anissa S. Febrina , The Jakarta Post , Jakarta | Wed, 09/09/2009 10:59 AM | Headlines

Most years, at least one day is seen as being more fortunate than the rest because of the combination of numbers in the date. This year, it’s Sept. 9, 2009.

Couples are choosing this day to get married, expecting parents are hoping their babies will be born and businesspeople are launching their projects on this particular day.

This year, the lucky numbers are reaching new heights, as some say nine is the “peak of everything”.

“Nine is the highest single digit number and thus represents the pinnacle of life,” said feng shui master Jonathan Chen.

Believers in numerology say nine represents completion and satisfaction, before the count rolls back to one and zero to make up the next number.

But be wary, says Chen: “Not all people are suited for it. Those who are not strong enough for it can
instead experience a downfall which will require a lot of energy to reverse.”

This is perhaps why in ancient China, only the emperor was deemed suited for the triple nine.

In Chinese, the pronunciation of “nine” is similar to that of the word for “everlasting”. Thus, many have high hopes that whatever they embark upon on this day — be it marriage, parenthood or a business deal — will be long lasting.

Because of that belief (or perhaps because it is easier to remember the important date), couples book it well in advance, and for a price.

“Our function rooms are fully booked months in advance for this day,” said Hotel Mulia assistant director of communications Adeza Hamzah, adding that the South Jakarta hotel has 20 halls available for functions.

“It’s just like a unique cell phone number. People are willing to pay a special price for it,” Adeza said.

Similarly, the Shangri-La Hotel in Central Jakarta also had numerous couples fighting to reserve a hall on that date.

“It’s first come, first serve,” Shangri-La hotel director of communications Ratna Sjamsiar
Idris said.

There’ll be plenty of commercial activity across the city on this special day too.

Property developer Agung Podomoro chose to launch its newest mall in West Jakarta on the triple nine date. “We hope that on 09-09-09, people can enjoy something new,” said the company’s director for commercial retail and shopping center Very Y. Setiady.

Hours away from the capital, in Makassar, President Susilo Bambang Yudhoyono — whose 60th birthday falls on Sept. 9 — is scheduled to open the Trans Studio, an amusement park dubbed “Indonesia’s Disneyland”.

But there is disappointment for those who miss out.

“My first child was scheduled to be born on Sept. 9. But Louis was born four days early,” said George Bender, who had been excited at the idea that his child would have a special birthday date. “We couldn’t force it if it would come at a [health] risk. “It’s simply because it’s unique and will be easy to remember,” he added.

Reasons for anticipating this day vary from George’s — it’s simply unique — to hard-core numerology believers. Since the start of civilization, human cultures have found special meanings in numbers. And certain combinations of numbers such as 999 are said to have a certain positive energy.

But those who care nothing for numbers might be pleased to learn that something else special happening on 09-09-09: The Beatles’ digitally remastered album.

Comments (0) | Post comment
A | A | A | Mail to a friend | Printer Friendly Version | Digg it! | Add to Del.icio.us! | Add to Reddit! | Stumble it! | Share on facebook

What's On

Totok Aura

Atasi Minder Dengan Totok Aura

Hasil gambar untuk akupuntur aura wajah


Bogor - Cinta, kesehatan dan keuangan adalah problem yang sering dihadapi kaum metropolis. Tengok saja masalah yang dihadapi Lily. “Ih, gue nggak PD banget nih. Kemarin sore gue potong rambut tren terbaru biar dilirik Anton, tapi tetap aja tuh dia cuek. Apanya yang salah sih pada diri gue?,” curhat Lily pada teman karibnya. Fenomena ketidakpercayaan diri atau minder seperti ini seringkali kita dengar di lingkungan kita. Hal ini membuncah di masyarakat kota yang notabene semakin kompetitif tidak hanya di bidang teknologi saja tapi juga soal persaingan asmara. Psikolog Dra. Rina Ruchiani, M.Si., dari Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM), memberikan pendapatnya tentang fenomena ini.
“Ketidak-PD-an ini memang banyak dialami oleh masyarakat kita lantaran mereka tidak mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya. Kalau kita tahu seluk beluk diri kita sendiri, maka kita tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi berbagai keluhan di kehidupan,” ujar Rina kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Membuka diri terhadap saran dan kritik dari orang lain adalah salah satu cara agar percaya diri terbangun dengan baik. “Kadang, orang tidak tahu betul siapa dirinya. Lingkunganlah seperti keluarga atau teman terdekat yang memberi tahu apa yang harus dibenahi dari diri kita,” jelasnya.
Tapi, di jaman serba cepat ini, banyak orang memilih cara paling mudah. Alternatif praktis yang mayoritas dipilih oleh kaum hawa ini adalah totok aura. Menurut Sinshe Joe, ahli akupuntur dan pengobatan tradisional Cina, totok aura merupakan terapi yang mempergunakan penyaluran energi atau ch’i yang dialirkan melalui tekanan jari atau jarum akupunktur pada titik-titik meridian atau aliran syaraf akupunktur.
Menurutnya, sekitar 60 persen pasien yang datang kepadanya adalah kaum wanita. Mereka mengeluhkan masalah fisik hingga ke harmonisan rumah tangga. Laki-laki juga sama, mereka banyak yang meminta di totok auranya agar memiliki kesempatan dalam pekerjaan lebih besar dan terutama masalah di ranjang.
“Tujuan dari totok aura ini adalah membuka inner beauty atau aura atau energi seseorang dalam meningkatkan kepercayaan dirinya. Intinya adalah meningkatkan kesehatan secara alami dengan membuka energi yang memang kita miliki sejak lahir hingga kita meninggal,” papar Sinshe Joe kepada Jurnal Bogor belum lama ini.
Totok aura tidak hanya dilakukan pada wajah karena sesungguhnya tujuan totok aura adalah membuka kelancaran tiga masalah pokok yang banyak dialami manusia yaitu cinta, kesehatan dan keuangan yang satu sama lain sangat berkaitan.
“Totok aura dari segi kesehatan dilakukan untuk memperlancar peredaran darah yang nantinya akan berimbas pada kecantikan ragawi. Kalau kita sehat, otomatis aura kecantikan akan terpancar dan akan mudah mendapatkan pasangan bagi yang single dan harmonis dalam hubungan suami istri. Kalau kita sehat, kita akan fokus pada pekerjaan sehingga kita bisa meningkatkan kualitas kehidupan,” jelas Sinshe yang berpraktek di Taman Yasmin, Jl, Teratai Raya No 26 Bogor.
Sri Wahyuni
sriwahyuni@jurnas.com

Senin, 20 Juli 2009

TELEPATI DAN HIPNOTERAPI

TELEPATI :
Telepati--> kemampuan untuk berkomunikasi atau saling menukarkan informasi dengan orang lain tanpa menggunakan indera. Anda cukup memikirkan sebuah pesan pada teman anda , maka teman anda akan menerima pesan anda dalam pikirannya.
Telepati bukan hanya pertukaran pikiran, tapi juga bisa pertukaran emosi. Telepati juga sering terjadi dalam pikiran tidak sadar ketimbang dalam pikiran yang sadar.

Jumat, 03 April 2009

fengsui dan chi

FENG SHUI :MENANGKAL BALA, MENANGKAP DAYA Rumah Anda terlanjur menyalahi hukum Feng Shui? Jangan khawatir, Feng Shui memberikan jalan keluarnya!!!!!

Feng Shui berfungsi menetralisir Ch'i dan hal negatif menjadi lebih baik !!!!

Feng Shui dan Ch'i :Feng Shui secara harafiah berarti angin dan air. Angin dan air adalah dua kekuatan alam yang senantiasa mengalir dan mengukir wajah alam berikut peruntungan manusia yang menghuni sudut-sudut alam yang diukirnya.
Secara puitis angin dan air melambangkan energi kehidupan atau nafas alam semesta yang dalam bahasa Cinanya disebut Ch'.Menurut ajaran kuno Tao, yang sekarang kembali dipelajari orang-orang modern-modern..ch'i itu ada dimana-mana.Ch'i adalah kekuatan yang menghubungkan manusia dengan lingkungannya,baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Ch'i juga menghubungkan alam yang tampak dengan alam yang tak tampak--dengan lapisan-lapisan dimensi yang hingga kini masih merupakan misteri.
Dalam kehidupan sehari-hari acap kita lami tempat-tempat yang membuat kita merasa kerasan. Tak harus mewah.Rumah indah yang didisain lebih untuk pamer justru sering membuat penghuninya sendiri merasa sesak. Ada unsur yang membuat sebuah tempat terasa adem. Dari lingkungannya, bentuk bangunannya, jalan menuju pintu masuknya, arah-buka pintunya,pencahayaannya, hingga letak dan tata ruangnya. Tempat yang mendatangkan rasa pas di hati inilah yang disebut sebagai tempat mengalirnya arus ch'i yang baik.

Anda membutuhkan jasa/konsultasi Feng Shui
silahkan hub :
Sinshe Joe ( 081383248919 ) !!!!!!

Alamat Konsultasi :
Taman Yasmin ( Sektor I )
Jl. Teratai Raya No. 26
Cilendek Barat - Kota Bogor
JAWA BARAT - INDONESIA
KASUS-KASUS DAN CONTOH PERMASALAHAN DALAM FENG SHUI :

Inilah Fengsui Letak Taman Anda

JAKARTA, KOMPAS. com - Taman adalah tempat bertemunya berbagai fungsi rileks dan santai pemiliknya. Kehadirannya melengkapi sebuah rumah induk, untuk menjadi penyeimbang kondisi fisik dan kejiwaan para penghuninya.

Tak heran, banyak kenangan manis sebuah keluarga terekam di taman. Beragam jalinan kisah suka dan duka pun seringkali terburai di sini. Ya, taman memang penebar suasana santai, rileks, serta akrab, yang mampu memecah segala kebekuan, kekakuan, serta menjauhi "formalitas" kehidupan sehari-hari keluarga.

Untuk itulah, fengsui taman berupaya menuntun kita pada keselarasan energi bumi, angin, serta air terhadap desain dan peletakan berbagai elemen pelengkap dan penghiasnya. Hal ini dianjurkan agar tercapai keselarasan dan mengalirnya energi positif (chi) di lingkungan tempat tinggal.

Tak ubahnya fengsui sebuah bangunan, adalah hal penting mengetahui pengaruh taman dan interaksinya dengan rumah Anda. Bahwa, taman bukan hanya tempat beristirahat, melainkan juga memberi pengaruh positif bagi hidup Anda dan keluarga.

Nah, kira-kira, bagaimana fengsui meneropong keselarasan antara letak hadap sebuah taman dengan perkembangan fisik dan kejiwaan Anda dan keluarga?

Utara- Letak taman pada arah ini akan memengaruhi kreativitas, pengembangan, serta pertumbuhan individu.
- Nuansa warna yang dianjurkannya cenderung gelap atau warna hitam seperti tanaman puring (Codieaum variegatum) atau ungu tua seperti pada buah manggis (Garcinia mangostana).
- Elemen yang baik digunakan adalah air dalam bentuk kolam atau tanaman air, serta logam untuk berbagai elemen taman. Di arah ini, pemakaian elemen batu harap dihindarkan.

Timur Laut- Letaknya mempengaruhi perkembangan kebijaksanaan dan intelektualitas.
- Elemen taman yang dianjurkan berbahan batu, baik itu koral, marmer, batu buatan dan sebagainya.

Timur
- Sapaan sinar mentari pagi akan memberi pengaruh kuat bagi kesehatan, kesegaran, peremajaan penghuni rumah, serta kehidupan berkeluarga.
- Warna yang dianjurkan adalah kuning seperti cabe hias (Capsicumanuum) dan tanaman buah-buahan seperti jeruk lemon (Citrus sp).
- Tanaman yang baik di sini adalah buah, sayur, serta tanaman obat-obatan tradisional.
- Elemen yang baik digunakan di sini berasal dari unsur kayu dan hindari pemakaian bahan logam

Tenggara- Arah hadap ini menjadi perlambang kekayaan materi dan keberlimpahan.
- Elemen yang baik digunakan adalah kayu dan menghindari bahan logam.

Selatan
- Posisi area akan memengaruhi peluang yang baik, keinginan, penghargaan, hasil pencapaian, serta kebahagiaan para penghuni rumah.
- Penggunaan warna merah sangat dianjurkan seperti mawar (Rosa sp.) atau soka merah (Ixora sp.)
- Elemen berunsur api seperti konsep barbeque atau pencahayaan dekoratif silahkan digunakan, sebaliknya elemen air tidak disarankan.
Barat Daya
- Arah hadap taman ini akan memengaruhi kondisi perkawinan dan keharmonisan keluarga, selain taman di sini juga sebagai perlambang kasih seorang ibu.
- Elemen berbahan batu sangat dianjurkan, tetapi tidak untuk elemen kayu.
- Tanaman yang disarankan adalah tanaman berbunga merah muda seperti Bunga Mentega (Nerium oleander) atau Azalea Pink (Rhododendron sp.).

Barat
- Posisinya baik dan cocok dijadikan aktivitas putera - puteri Anda, karena posisi ini berpengaruh besar pada perkembangan kreativitasnya. Arah ini juga baik digunakan sebagai sarana bersosialisasi dan menghibur tamu.
- Elemen yang cocok digunakan adalah bahan logam, sebaliknya unsur api harus dijauhkan.
- Warna putih dianjurkan sebagai nuansa warna di taman ini, seperti tanaman melati (Jasmimum sp.) atau Kacapiring (Gardenia sp.).

Barat Laut
- Arah ini seolah simbol seorang ayah di mata keluarga, baik sebagai pendukung utama maupun sebagai pembimbing. Posisi hadapnya memengaruhi keadaan usaha Anda sebagai pemilik rumah dan perjalanan hidup Anda dan keluarga
- Elemen yang baik digunakan adalah logam, dan tetap menjauhi unsur-unsur api.
- Putih dan semerbak harum melati sangat dianjurkan di taman ini.

Fengsui, Memaksimalkan Energi Perkantoran (Selasa, 31 Maret 2009 - 14:24 wib)


FENGSUI merupakan ilmu yang mempelajari cara meletakkan atau memosisikan segala sesuatu, terutama benda, untuk memengaruhi keberuntungan dan kenyamanan, serta keamanan seseorang.

Banyak yang meyakini, jika mengikuti aturan fengsui, segala sesuatu mulai peruntungan sampai kesehatan dan jodoh, akan berjalan lancar. Tak heran jika fengsui sering dijadikan pedoman dalam menata ruangan dengan harapan akan memperoleh keberuntungan.

Menurut ilmu fengsui, tata letak bangunan dan barang-barang yang berada di kantor dapat memajukan suatu perusahaan atau bahkan membuat perusahaan tersebut bangkrut. Tujuan utama menerapkan fengsui di kantor, yakni agar dapat memaksimalkan energi positif untuk meningkatkan produktivitas. Tidak aneh kalau semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan teknik fengsui pada kantor mereka.

Apalagi sebagian kalangan berpendapat penerapan fengsui membawa manfaat yang sama dalam meningkatkan keadaan sebuah kantor melalui desain interior dan eksterior. Maka tidak ada salahnya mempertimbangkan penggunaan fengsui agar mendapatkan manfaat dari perbaikan-perbaikan yang dilakukan. Apalagi kenyamanan sebuah kantor dipengaruhi penataan interiornya. Mulai pemilihan warna hingga perabotan.

Hal ini dibenarkan pakar fengsui Lie Wempie Hadiwijaya. Menurut dia, berdasarkan ilmu fengsui menempatkan kursi membelakangi jendela dapat memengaruhi energi orang tersebut menjadi menurun. Di samping itu, benda- benda tajam, mesin fotokopi, serta laci yang ditaruh di belakang kursi juga dapat menimbulkan energi negatif.

Pria yang kerap didatangi pengusaha ternama setiap akan mendirikan sebuah kantor ini mengatakan, setiap orang memiliki fengsui masing-masing yang disesuaikan dengan shionya. "Fengsui ini dapat berguna untuk dua hal, yakni bagi karier dan kepribadian. Bagi karier, gunanya untuk memperkokoh kedudukan dalam suatu posisi serta bagi pribadi dapat memperkuat hubungan dengan orang lain, terutama dalam menjalin relasi bisnis," sebutnya.

Menurut Wempie, ada banyak faktor yang harus diperhatikan ketika akan mendirikan kantor. Karena hal-hal baik di internal maupun eksternal kantor, keduanya sangat menentukan kemajuan dan kemunduran perusahaan tersebut. Fengsui ini harus disesuaikan dengan shio pemilik perusahaan yang akan membangun kantor itu. Sebaiknya di depan bangunan yang akan didirikan tidak ada elemenelemen seperti kantor polisi, pengadilan, dan rumah ibadah.

"Hindari pula reklame besar atau pohon besar yang berada di depan kantor, selain itu harus pula diperhatikan aliran sungai. Pokoknya, setiap akan mendirikan bangunan perhatikan arah air karena air adalah sumber kehidupan yang vital," sebut Wempie.

Yang perlu diperhatikan pula penempatan pintu utama yang lebarnya harus melebihi pintu belakang. Sebab, akan berpengaruh pada kelancaran pemasukan usaha. Sebaliknya jika pintu belakang yang bentuknya lebih lebar daripada pintu utama, akan mengalami ancaman kerugian usaha.

Pakar Fengsui Rafael Effendy memaparkan, fengsui mempunyai pengaruh besar bagi kemajuan suatu perusahaan. "Biasanya fengsui akan menimbulkan kenyamanan, mengurangi masalah, dan melancarkan usaha bagi pemilik usaha," paparnya. Munculnya segala energi positif tersebut dimungkinkan dengan penerapan fengsui yang tepat bagi ruangan. "Nah, karena setiap bentuk ruangan menimbulkan aura, kalau sinkron pasti sejalan dan kalau tidak sinkron, maka tidak sejalan," sebut ahli tata letak ruang yang berdomisili di Ciledug, Tangerang Banten ini.

Rafael mengatakan, yang perlu menjadi pertimbangan dalam membangun kantor ataupun rumah di antaranya posisi tanah, karakter konsumen, struktur bangunan, lokasi sekitar bangunan, peletakan furnitur atau aksesori, bentuk plafon, serta warna cat tembok dan sebagainya.

Dia menjelaskan, posisi tanah terdiri atas bentuk dan karakternya tersendiri. Karakter tanah harus disesuaikan dengan karakter manusia yang terdiri atas 4 elemen atau karakter yakni tanah, api, angin,dan air. "Apabila karakter tanahnya dingin harus dipasangkan dengan elemen api dan sebaliknya apabila karakter tanahnya panas, maka harus dengan manusia yang karakter/elemen air," katanya.

Sementara, menurut pakar fengsui Hariadi, sebelum mengatur interior kantor. Ada baiknya terlebih dahulu menghitung tahun lahir pemilik perusahaan. Setelah itu, barulah interior atau letak kantor menyesuaikan dengan hasil perhitungan tersebut. Dengan begitu, kantor dapat menyatu dan bahkan memberikan manfaat yang lebih baik kepada pemiliknya.

Kalau kantornya sudah ada, tetapi tidak sesuai dengan perhitungan fengsui pemilik. Pemilik perusahaan tidak perlu mengubah total kantor tersebut, melainkan cukup mengubah arah pintu masuk sesuai dengan perhitungan fengsui pemilik perusahaan saja. "Sama saja kok. Lagi pula masak kita harus merobohkan bangunan yang telah ada," tuturnya.

Dalam fengsui, pintu masuk perusahaan tidak boleh berhadapan langsung dengan ruang pimpinan perusahaan. Sebab, berpotensi membawa energi negatif bagi pimpinan perusahaan. Karena itulah, sebelum masuk ke ruang kerja, pimpinan perusahaan sebaiknya ada ruangan lain, misalkan saja sekretaris pribadi pimpinan perusahaan. Keberadaan ruangan lain tersebut akan menghambat energi negatif untuk masuk ke ruangan pimpinan perusahaan. Batas antara ruang pimpinan perusahaan dan pegawai juga harus padat. Dengan begitu, tidak memungkinkan pegawai mengetahui yang dibicarakan pimpinan perusahaan di ruangan.
(Koran SI/Koran SI/tty)

Sekilas tentang " I Ching"

Sabtu : 04/04/2009..oleh : Suhu Joe ( 0857 80674038 )

Apakah I-Ching itu? Darimana asalnya?

I-Ching adalah teknik peramalan yang tertua, paling terkenal dan paling sering digunakan di Cina. I-Ching adalah kumpulan dari kebijakan-kebijakan Cina kuno yang tak lekang waktu serta dikembangkan, diteliti sepanjang masa.

Dalam rentang waktu ribuan tahun, I-Ching telah ditest berulang kali, dibuktikan, dan menyumbangkan peran yang sangat besar bagi studi peramalan.

Buku “I-Ching” adalah buku tentang mengapa, tanda, angka dan ramalan.

Ruang lingkup I-Ching seluas alam semesta. Karena tidak ada yang lepas dari ruang lingkup I-Ching ini maka semua hal dapat diprediksi (diramal) oleh I-Ching, seperti cinta, peruntungan, kekayaan, udara, gempa bumi, bencana, dan lain-lain.

Tidak seperti kartu Tarot, di dalam I-Ching sudah terdapat astrologi. Oleh karena itu, meramal waktu dimungkinkan. Artinya anda tidak hanya dapat meramal gempa bumi, namun anda juga bisa memprediksi kapan tepatnya gempa bumi itu akan terjadi di bulan atau di tahun apa.

Orang bijak Cina kuno percaya bahwa hal di alam semesta ini berhubungan dengan angka setiap tanda berkaitan dengan kejadian yang akan datang.

I-Ching mengandung 2 hal : pertama, adalah I dan kedua adalah ching. I berarti sistem ying dan yang (gelap dan terang). Ching berarti “buku” jadi I-Ching adalah buku tentang sistem ying dan yang.

Sebelum seseorang manulis buku I-Ching, sistem ying dan yang sudah ada yang diketemukan oleh Raja Wen pada dinasti Zou sekitar 1000 tahun sebelum masehi.

Sistem ying dan yang ini dapat digunakan untuk memprediksi mekanisme atau cara kerja alam semesta. Orang Cina kuno percaya masa depan dapat diramal dan di kalkulasi secara matematis dengan menggunakan astrologi dan tanda-tanda alam.

Orang yang menggunakan astrologi dan tanda-tanda alam untuk menentukan pergerakan/perubahan alam semesta (I-Ching) dapat memprediksi masa depan dengan akurat karena I-Ching adalah alat yang digunakan orang bijak untuk berkomunikasi dengan Tuhan.

Mengapa anda harus mempelajari I-Ching?

Setiap hari kecelakaan, pembunuhan, bencana terjadi perang, tabrakan pesawat membunuh banyak orang. Orang bahkan dapat terbunuh oleh kilat secara tiba-tiba.

Agar dapat melindungi hidup anda, anda perlu belajar bagaimana memprediksi masa depan dengan menggunakan metode peramalan yang dapat dipercaya dan akurat. Tanpa metode yang terpercaya dan akurat untuk memprediksi masa depan anda seperti orang yang berjalan di dalam kegelapan, anda tidak tahu akan menabrak apa di ruangan gelap.

Berdasarkan pengalaman bertahun-tahun, penulis percaya bahwa I-ching adalah satu-satunya alat untuk meramal masa depan yang dapat dipercaya.

Tidak seperti kartu Tarot, I-Ching tidak perlu mereka-reka hasil ramalan. Semuanya dikalkulasi secara matematis dan fisika untuk menghasilkan ramalan.

Semua langkah dalam peramalan I-ching berdasarkan metode yang telah diuji dan dibuktikan berabad-abad lamanya oleh orang-orang bijak kuno di Cina.

Untuk keselamatan hidup anda yang berharga, anda perlu mempelajari I-Ching!

Sejarah I-Ching

Raja Wen dari dinasti Zou adalah bapak I, sistem ying dan yang. Setelah ditemukan Raja Wen, banyak ahli astrologi dan cendikiawan menyumbangkan studi I ini.

Sekitar abad pertama, ahli strategi militer Cina menulis buku “I-ching” penulisnya tidak diketahui. Buku I-Ching tersebut berasal dari diari militer yang digunakan untuk mencatat prediksi dan hasilnya.

Buku I-ching membantu kita memahami apa itu astrologi dan tanda-tanda alam yang menyebabkan kejadian di masa depan.

Setelah kehadiran I-ching banyak para ahli astrologi dan peramal menyumbangkan penemuan, pengalaman mereka untuk pengembangan I-Ching. Sekarang ini study I-Ching telah semakin sempurna dan banyak digunakan orang untuk meramal masa depan.

Buku Tertua di Dunia

I-Ching adalah satu-satunya buku tertua di dunia yang pernah ditemukan manusia. Usianya diperkirakan 5000 tahun, jauh lebih tua dari buku tertua ke dua di dunia yaitu Alkitab atau Injil (2000 tahun).


I CHING, Kitab Kuno Sumber Inspirasi Ilmu-ilmu Cina, Apa Isinya? ( 1 )

Oleh : Suhu Joe ( Hp. 0857 80674038 )

I CHING, Kitab Kuno Sumber Inspirasi Ilmu-ilmu Cina, Apa Isinya? ( 1 )

Yi Jing ( bacanya: I Ching ) adalah Kitab China Kuno yang sangat fenomenal dan terkenal di kalangan kaum penghayat Ilmu Kebathinan China atau bagi mereka yang mendalami Ilmu Metafisika China Kuno. Kitab kuno ini, konsep awalnya diperkenalkan oleh Raja Fu Xi (2953 – 2838 SM), bertutur tentang Hakekat Perubahan. Baik perubahan mengenai fenomena Alam Semesta maupun tentang Kehidupan Manusia.

Seperti apakah isinya…??? Silahkan simak, sajian unik ini.

Kitab kuno ini, kini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa di dunia, bahkan di dunia Barat, kitab inipun tidak kalah populernya dengan Kitab Tao De Ching / Tao Te Cing ( Kitab tentang Kebajikan Tao ).

Falsafah Perubahan I Ching merupakan cikal bakal dari berbagai Ilmu Kebathinan/Metafisika China, seperti; Chinese Medicine Classic, Akupuntur, Akupreiser, Ba Zi ( Ilmu 8 Huruf Kelahiran ), Feng Shui ( Hong Sui / Ilmu Pengaturan Angin & Air ), Zi Wei Dou Shu ( Ilmu Bintang Ungu ), Strategi Perang Sun Tsu, Ilmu Perbintangan Khong Beng, Mien Xiang ( Ilmu Bentuk Wajah), Telapak Tangan Ba Gua, Erl Shi Ba Xing ( Ilmu Pergerakan Dua Puluh Delapan Bintang ), Shi Erl Chin Wei ( Ilmu 12 Konstelasi Bintang ), Dong Shu / Tung Su ( Primbonisasi China ), Ciam Si, Wushu/Kungfu,dlsb.

Bahkan kalau kita mau jujur, Konsep inti dari I Ching, yaitu; Yin & Yang ( konsep tentang Minus & Plus / Negatif & Positif ) adalah sumber inspiratif dari segala macam bentuk Ilmu Pengetahuan Modern, seperti; Medan Magnet, Kelistrikan, Komputer, Genetika, Fisika, Matematika, Mekanika, Ilmu Hitung sampai ke Ilmu Sosial, dll.

I Ching inilah yang pertama kalinya memperkenalkan konsep tentang Pengkondisian Minus ( - ) dan Plus ( + ) atau Yin & Yang ke dalam sejarah peradaban kehidupan ini. Falsafah mengenai Minus dan Plus merupakan komponen paling baku bagi ilmu apapun, baik ilmu yang bersifat fisik/ilmiah maupun yang berbau supranatural. Tidak ada satupun di dunia ini, ilmu apapun wujudnya, yang tidak terkait dengan pengkondisian Negatif & Positif ( Yin & Yang ). Jadi, bukanlah sesuatu yang berlebihan kalau saya katakan, I Ching adalah Filasafat Paling Tua di dunia, yang menjadi sumber inspirasi bagi terciptanya segala macam Ilmu Pengetahuan & Teknologi, disamping Ilmu-Ilmu Metafisika China, tentunya.

I Ching tetap bisa bertahan dan berkembang luas sampai sekarang bukanlah semata-mata sekedar wujud peninggalan sejarah belaka, tapi merupakan bukti dari suatu proses panjang mengenai kejayaan peradaban manusia yang ternyata sudah hebat sejak jaman purba.

Kitab I Ching ini di dalam perjalanan sejarahnya pernah melewati masa-masa pemusnahan massal, seperti di Zaman Kekuasaan Kaisar Chou Wang / Tiu Ong diakhir Dinasti Shang, lalu Zaman Kelaliman / Pemberangusan Kaisar Qin Shi Huang Di / Chin Se Hong Te dari Dinasti Qin. Perusakan dan Penjarahan Besar Zaman Kekuasaan Para Warlord, Penjarahan Brutal di masa hegemoni Inggris, Perancis dan Portugis ke China. Terakhir juga mengalami masa Pemusnahan Sistematis dari Revolusi Kebudayaan Mao Zi Dong / Mao Tse Tung. Namun, I Ching merupakan satu dari sedikit kitab kuno yang terbebas dari rangkaian pemusnahan besar tersebut. Ini satu bukti, bahwa I Ching memang bukan kitab sembarangan. Kitab kuno yang bertuah, bagaikan kitab wahyu yang diturunkan Sang Pencipta melalui seorang Fu Xi, yang terus terselamatkan, bahkan kini malah sampai tersebar ke mancanegara, dalam berbagai bahasa.

I Ching memperkenalkan (untuk pertama kalinya) ke dalam peradaban manusia tentang Hukum Perubahan. Suatu falsafah besar bagi kehidupan, yang masyarakatnya kala itu masih tergolong primitif. Falsafah Tentang Hakekat Perubahan yang dipaparkan Fu Xi pada sekitar 5.000 tahun yang lalu ini, dipaparkan justru di masa masyarakat Tiongkok (maupun dunia) masih belum mengenal huruf / tulisan.

Lalu bagaimana cara penyampaiannya? Mungkinkah menyampaikan suatu konsep / filsafat kebathinan yang menyangkut tentang segala macam Hakekat Perubahan yang maha kompleks ini tanpa disertai dengan catatan atau tulisan ?

Untuk ukuran logika kita yang awam ini, tentu saja hal itu serasa mustahil, bukan? Namun tidak, bagi penghayat kebathinan (spiritualist) sekaliber Raja Agung Fu Xi.

Terinspirasi oleh kemunculan Kuda Naga di Sungai Lo yang di punggungnya terdapat gambar-gambar kecil beraturan, Fu Xi pun mendapat pencerahan (dalam bahasa agama, mungkin ini yang bisa kita artikan sebagai menerima wahyu).

Dijabarkannyalah Hakekat Perubahan yang mendasari proses kehidupan ini. Untuk menyampaikan konsep perubahan tersebut, dikarenakan saat itu manusia belum mengenal huruf/tulisan, maka dirumuskanlah Simbol-simbol Kehidupan yang dijadikannya sebagai metode pengantar untuk memahami falasafah mengenai adanya Hukum Perubahan yang bersifat universal ini.

Symbol-symbol kehidupan yang dipergunakan inilah yang tertuang dalam I Ching, yaitu:

1. Wu Chi. Diartikan sebagai Alam Suwung, keadaan kosong yang hampa, yang melambangkan tentang alam semesta yang bermula dari suatu keadaan kosong yang belum ada apapun di dalamnya. Ini bisa juga dijabarkan sebagai adanya sesuatu yang tak terjangkau akal pikiran kita dan kita tidak tahu pasti seperti apa persisnya. Ini disimbolkan sebagai sesuatu yang hampa/kosong. Simbol ini digambarkan sebagai sebuah lingkaran yang kosong.

2. Tai Chi. Arti harafiahnya adalah Maha Kutub. Simbol ini menggambarkan tentang suatu kondisi bahwa kehampaan/kekosongan yang mengawali konsep kehidupan sebagaimana disimbolkan di atas, ternyata berporos pada Satu Titik Pusat / Maha Kutub ( Pusat Kegaiban Semesta ) yang kemudian menjadi sumber penggerak bagi semua fenomena yang ada di alam semesta ini dan bagi segala proses perubahan, pertumbuhan maupun kehidupan/dinamika yang ada di Jagad Raya. Pusat penggerak ini kemudian dikenal sebagai Hukum Alam, yang merupakan Satu Kesatuan Utuh sebagai ibu dari segala hal yang tercipta dan sumber penggerak atas semua fenomena alam yang terjadi. ( note penulis : dalam bahasa agama, inilah yang kita posisikan sebagai Tuhan – dalam pelajaran I Ching tidak disebut sebagai Tuhan karena di jaman itu belum dikenal adanya agama ) Pelajaran ini disimbolkan sebagai sebuah lingkaran kosong dengan satu titik hitam di pusatnya.

3. Yin Yang. Merupakan penggambaran tentang adanya kondisi yang saling antagonis. Ada gelap ada terang, ada dingin ada panas, ada yang buruk ada yang bagus, kecil-besar, lentur-kaku, lembut-keras, jinak-ganas, pasif-aktif, dll. Ke semuanya itu dijabarkan sebagai Hukum Negatif dan Positif. Simbol yin-yang ini bergambar lingkaran dengan kombinasi hitam putih dan dua buah mata yang juga hitam putih dalam komposisi yang saling simetris. Sekarang ini, lambang tersebut lebih dikenal sebagai Simbol / Lambang Tao.

4. Wu Xing. Yang diartikan sebagai Lima Elemen, yaitu Kayu, Api, Tanah, Logam & Air. Kayu, melambangkan warna Hijau, Cinta Kasih, Lever, Musim Semi, Sifat yang kaku, Hutan, dll. Api sebagai gambaran warna Merah, Kesusilaan, Jantung, Musim Panas, Sifat yang pemarah, Matahari, dll. Tanah sebagai symbol warna Kuning, Kejujuran, Lympha dan Lambung, Musim Pancaroba, Sifat yang malas, Bumi, dll. Logam yang mencerminkan warna Putih, Perikebajikan, Paru-paru, Musim Gugur, Sifat yang egois, Awan, dll. Air sebagai gambaran dari warna Hitam, Rendah Hati, Ginjal, Musim Dingin, Sifat yang liar, Laut,dll. Semua fenomena alam dan juga seluruh aktivitas kehidupan, bisa dikelompokkan / dijabarkan ke dalam kategori Lima Elemen di atas.

5. Ba Gua / Pat Kwa. Yaitu Delapan Trigram yang digambarkan sebagai kompilasi dari perpaduan Garis Utuh ( Yang / Positif ) dan Garis Putus ( Yin / Negatif ). Tiap trigram menggambarkan tentang Langit-Bumi, Gunung-Danau, Api-Air dan Petir-Angin. Langit-Bumi, sebagai Ayah & Ibu serta Sesuatu yang Aktif & Pasif. Api-Air sebagai Putri Tengah & Putra Tengah serta Kondisi yang Panas & Dingin. Gunung-Danau sebagai Putra Bungsu & Putri Bungsu serta Sifat yang Tinggi Hati & Rendah Hati. Petir-Angin, sebagai lambang dari Putra Sulung & Putri Sulung serta Hal tentang Kegalauan & Kedamaian. Masing-masing trigram terdiri atas 3 buah garis yang tersusun sedemikian rupa, tanpa ada satupun perpaduan kombinasi garis yang sama satu dengan lainnya.

Dengan menggunakan simbol-simbol kehidupan inilah, Fu Xi menjabarkan konsep filsafatnya tentang Hakekat Perubahan yang terjadi di alam kehidupan ini.

Fu Xi wafat di usianya yang ke 130 tahun. Sekitar 200 tahun kemudian, di Jaman Kepemimpinan Huang Di / Hwang Ti ( Raja Kuning ), Chong Kiat seorang cendekiawan kala itu, untuk pertama kalinya memperkenalkan bentuk-bentuk awal huruf / tulisan. Guratannya masih kuno dan berbentuk seperti gambar-gambar kecil. Inilah yang kemudian berkembang menjadi Huruf Kanji / Mandarin.

Di zaman Huang Di ini (2698-2598 SM), mulailah konsep tentang Hakekat Perubahan yang dicanangkan Fu Xi, dibubuhi berbagai catatan/tulisan, tapi masih belum dibukukan.

Di zaman Dinasti Xia (2205-1766 SM) mulai dibukukan dan bukunya dinamakan Lian Shan ( Jajaran Agung ). Di zaman Dinasti Shang ( 1766-1066 SM ) dikenal dengan nama Gui Cang ( Kembali ke Kegaiban ). Lalu di masa Dinasti Zhou ( 1066-221 SM ) popular dengan sebutan Zhou Yi ( Kitab Perubahan dari Dinasti Zhou ), dan akhirnya, kini dikenal sebagai Yi Jing ( baca: I Ching ) , yang secara harafiah berarti Kitab (tentang) Perubahan.

Seperti apa kelanjutan isinya ..???? Harap bersabar dulu, ya! Simak saja terus wikimu, lanjutannya pasti akan saya sajikan di kesempatan berikut. Okay!

Master Lao-Tzu dan Tao-Te-Ching

Berdasarkan bukti peninggalan sejarah, yang ditulis oleh seorang ahli sejarah China terkenal yaitu Suma Xian (Shu Xian), sekitar tahun 100 masehi. Suma Xian melakukan banyak penelitian untuk mengungkapkan tentang kehidupan master Tao Lau-Tzu dan tulisanya yang terkenal ‘Tao-Te-Ching’.

Berdasarkan penelitian sejarahwan Suma Xian, diketahui memang ada seorang master Tao pada zaman tersebut yang bernama ‘Li Erh’. Selain hidup sebagai pertapa Tao, Master ‘Li Erh’ mengabdikan hidupnya menjadi seorang perpustakaan dan ahli perbintangan di Luoyang, pada zaman pemerintah Raja Wu dari Dinasti Chou.

Menurut Suma Xian, gelar ‘Lau-Tzu’ merupakan suatu gelar Agung yang diberikan kepada seorang Guru Agung Tao atau Master Tinggi Tao pada waktu itu. Suma Xian juga membenarkan bahwa Tao-Te-Ching memang benar ditulis oleh ‘Lau-Tzu’. Hasil penelitiannya juga membuktikan bahwa Tao-Te-Ching hanya dapat ditulis oleh seseorang yang memang benar-benar telah mencapai tingkat Pencapaian Agung Tertinggi dalam ‘Wu-Wei’. Masih banyak penjelasan dan bukti-bukti lainnya dari Suma Xian, yang mendukukng dan membenarkan bahwa Tao-Te-Ching memang hasil karya dari Master ‘Lau-Tzu’.

Berdasarkan pembinaan spiritual saya yang masih sangat singkat, saya juga mengakui bahwa Tao-Te-Ching merupakan salah satu karya spiritual yang sangat tinggi, dan ini hanya dapat ditulis oleh seorang yang benar-benar telah mencapai Kesadaran Sejati Tanpa Batas dalam ‘Wu-Wei’. Bilamana saya harus menjelaskan makna spiritual sebenarnya dari 1 bab saja kepada para mahluk, saya pasti harus menghabis waktu berjam-jam. Dan untuk menuntun para mahluk dalam pembinaan kehidupan spiritual hanya 1 bab saja dari Tao-Te-Ching, saya pasti harus menghabiskan waktu bertahun-tahun. Kesulitan dalam mempelajari dan membina makna spiritual dalam Tao-Te-Ching, karena memang Tao-Te-Ching merupakan satu-satunya intisari dari ajaran Pembinaan Spiritual Tertinggi yang di tulis berupa Kitab.

Walaupun Tao-Te-Ching merupakan kitab pembinaan spiritual yang sangat sederhana dan pendek, dan hanya mengandung 81 bab saja. Saya menjelaskan bahwa kesederhanaan ini, justru lebih menunjukan intisari yang sebenarnya. Dan sejak lampau hingga sekarang, Kesederhanaan adalah salah satu alamiah dari para Master Tao yang menjalankan pembinaan spiritual ‘Wu-Wei’.

Tao-Te-Ching yang ditulis dengan begitu sederhana dan singkat oleh Master Lao-Tzu, ternyata benar-benar terbukti manfaatnya. Tidak hanya dalam pembinaan kehidupan spiritual, tetapi dalam berbagai bidang lainnya di masyarakat sejak ribuan tahun yang lampau hingga sekarang. Sehingga kita mengenal ajaran Tao yang digunakan dalam berbagai bidang seperti: Tao dalam ilmu bela diri, Tao dalam kesehatan, Pernafasan Tao, Tai-Chi, Kung-Fu, Accupunture, dsb. Bahkan di zaman modern ini, kita mengenal Tao dalam Fisika, Tao dalam Business, Tao dalam Komputer, Tao bagi orang-orang modern, dsb.

lo shu

Kisah Lo-Shu dan Plato

Plato tampak meronta-ronta. Tidak biasa ia gelisah hari ini. Ia menaiki dinding transparan yang sudah lama menjadi rumahnya. Disampingnya Lo-Shu yang agak lebih tua diam saja disampingnya Plato dan Lo-Shu memang bertetangga. Mereka menempati satu rumah mungil yang dindingnya transparan...............


Beberapa hiasan dari koral dan fosil kerang laut menghiasi dasar rumah mungil mereka yang digenangi air.
Selama ini mereka sebenarnya adem ayem saja dalam ketenangannya masing-masing. Kalau sudah diam begitu, mereka bagaikan dua pertapa yang sudah berada di alam surgawi. Sepanjang hari mereka hanya memandang alam semesta di luar mereka acuh tak acuh.

Plato lebih kecil tubuhnya dibandingkan Lo-shu. Usianyapun kira-kira terpaut beberapa hari lah. Disamping kedua rumah mereka, tinggal rumah transparan yang lebih besar tiga kali lipat. Disitu tinggal Aristoteles, yang sering berputar-putar dan berlarian menikmati kehidupanya yang bersahaja.

Lo-Shu dan Plato adalah bulus atau kura-kura mungil yang bentuk kulitnya dihiasi dengan pola-pola geometris yang alamiah. Aristoteles adalah seekor ikan mungil yang hanya bisa berenang dan berputar-putar disitu-situ saja di dalam toples akuariumnya.

Biasanya, sebelum ngantor saya selalu menggoda Lo-shu dan Plato supaya kepalanya nongol dikit. Kalau dipikir-pikir kepala Lo-shu dan Plato ini memang mirip “anu gitu loh”. Tapi, gak usahlah saya sebutkan nanti malah bikin heboh hehehe dan dibilang parno…

Seringkali kuamati Lo-shu dan Plato dengan seksama dan membayangkan kalau pola-pola geometrik di cangkang dan tubuh Lo-shu dan Plato itu mungkin mulai terbentuk jutaan tahun yang lalu. Kira-kira, sekitar masa ketika nenek moyang mereka mulai merasakan efek langsung gelombang elektromagnetik matahari yang menyengat permukaan Bumi.

Pola yang khas itu nampaknya merupakan pola yang hanya dimiliki oleh spesies mereka saja. Lukisan alam yang unik dan menunjukkan bagaimana kemampuan spesies kura-kura bertahan selama jutaan tahun dengan tato alamiahnya.

Karena Tato dipunggung kura-kura pula, dulu, konon menurut sahibul hikayat dari negeri China, seorang pertapa naturalis bernama Lo-Shu menemukan pola-pola geometrik ajaib dari kura-kura di sungai Kuning. Konon pula, menurut kisahnya, kura-kura dengan pola ajaib ditemukam Lo-shu sewaktu air sungai Kuning meluap. Harap maklum Sungai Kuning di China
melegenda karena kebiasaan banjir dan kura-kura ajaib temuan Lo-Shu itu. Dan begitulah, aku pun menamai kura-kura yang agak besar dan nampak lebih tua itu dengan nama Lo-shu.

Menurut riwayat dari
China, Lo-shu dengan kura-kura ajaibnya kemudian mengembangkan sistem hitungan yang dapat digunakan sebagai cara meramalkan keadaan alam. Selanjutnya, ia mengembangkan pola aritmatika ajaib yang sekarang dikenal sebagai Magic Square Lo-Shu. Dengan Magic Square itulah bangsa China mengembangkan cikal bakal ilmu pengetahuan China kuno yang menjadi cikal bakal Pengetahuan Kebijaksaan I-Ching dan Feng Shui. Sampai sekarang, Magic Square Lo-Shu menjadi materi kajian para ahli matematika, baik hanya sebagai rekreasi matematis maupun untuk membedah konstruksi matematisnya. Ribuan tahun setelah penemuannya itu, Magic Square Lo-shu melegenda ke seluruh dunia dan dijadikan perangkat numerologis untuk meramalkan kehidupan, khususnya yang berhubungan dengan keberuntungan dan kerugian, hari baik dan buruk, kimia unsur, dan berbagai aplikasi praktis lainnya.

Plato, lain lagi ceritanya. Kura-kura kedua yang lebih mungil dari Lo-shu itu nampak lebih lincah dan brangasan. Setidaknya, belakangan ini ia meronta terus seperti mau keluar dari kurungan plastiknya. Semua kupikir ia kebanyakan air, sehingga kepalanya selalu nongol ke permukaan. Belakangan, ketahuan dia memang mencoba membebaskan diri dari kurungan plastiknya.

Tapi, namanya kura-kura, tentunya susah sekali merambat di atas dinding plastik trasparan yang licin. Nama Plato kunisbahkan kepada kura-kura kecil ini karena aku ingat tokoh filsuf yang membuat kisah metafora negeri Atlantis sebagai Dunia Yang Hilang yang menjadi sumber awal pengetahuan manusia masa kini. Jadi, saya kemudian memasangkan nama Plato dan Lo-shu ini kepada kedua kura-kura piaraan itu supaya klop saja. Setidaknya, Lo-shu mewakili dunia Timur dan Plato mewakili dunia Barat.

Sesekali, aku mengeluarkan keduanya dari kandang. Lalu kugebah-gebah supaya jalan barengan. Tapi memang dasar kura-kura, kugebah-gebah malah tenang-tenang saja. Bukannya saling berlomba malah saling bengong. Pikirku, mungkin mereka lagi setengah bingung setelah dikeluarkan dari kandangnya dan merambat diatas lantai licin. Tapi,pelan-pelan, mereka akhirnya berjalan namun jalannya sekarep sendiri.

Aku seringkali membayangkan, apa yang dipikirkan kura-kura ketika memandang dunia. Apa mirip dengan manusia dengan nafsunya atau malah lebih arif. Pernah satu kali aku mencoba melihat konstruksi bentuk cangkangnya yang unik. Dari situ kubuatlah hitungan jumlah jambleh sampai akhirnya menemukan pola-pola bilangan dasar yang membangun sistem hitungan dasar desimal yang kita kenal hari ini.

Aku tercengang dan akhirnya tertawa geli dengan hasilnya. Jangan – jangan moyang orang
China dulu yang bernama Lo-shu lah yang kemudian membuat tafsir atas kehidupan yang sekarang menjadi dasar-dasar pengetahuan lahir maupun batin kita. Wah, kalau begitu realitas pengetahuan manusia tak lebih dari realitas yang menjembatani pandangan kura-kura dengan keadaan sesungguhnya. Weleh, kalau gitu fungsi manusia pun hanya menjadi perantara saja bagi kura-kura, yaitu untuk menterjemahkan realitas kehidupan di luar kolamnya. Saya jadi geli, apa iya memang begitu ya?...............

Sambil melihat Lo-shu dan Plato didalam rumah plastiknya, saya lantas membayangkan kalau alam semesta ternyata berada diatas punggung kura-kura seperti Lo-shu dan Plato itu.
ha...ha...ha....


asal usul ilmu feng sui dan pat kwa


Asal Usul Ilmu Feng Shui / Hong Sui

Sabtu : 04/04/2009 oleh: Suhu Joe ( 0857 80674038 )
MAU BELAJAR FENG SHUI ??? DAN MENCARI SOLUSI DENGAN FENG SHUI........

HUB :......Suhu Joe ( 0857 80674038 )

Asal Usul Ilmu Feng Shui / Hong Sui

Dewasa ini ilmu Feng Shui / Hong Sui ( seterusnya akan ditulis : Hong Sui ) sepertinya telah menjadi buah bibir yang begitu semarak dibicarakan orang. Seminar Hong Sui yang digelar dari hotel ke hotel dengan pembicara para pakar lokal maupun yang sengaja didatangkan dari luar negeri, peliputan media cetak elektronik - yang juga berlomba mengangkat Hong Sui ke permukaan dalam rangka menaikan oplah / rating - sungguh semua itu menjadikan Hong Sui sebagai primadona yang banyak diminati orang.

Berbicara soal asal usul Hong Sui, tak bisa tidak, haruslah membicarakan I Ching (Ya Keng) terlebih dahulu. Karena Hong Sui merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari I Ching / Ya Keng, yaitu sebuah Kitab Kuno China yang sangat termashyur, yang berisi tentang pelajaran Hakekat Perubahan dan dewasa ini telah banyak dialihbahasakan ke berbagai bahasa mancanegara.

Kombinasi Pergerakan Pa Kua / Pat Kwa (Delapan Trigram), Perpaduan Yin & Yang serta transformasi Wu Xing / Ngo Heng (Lima Elemen) merupakan komponen inti yang dipakai dan dikembangkan sedemikian rupa untuk bisa mendalami filsafat I Ching / Ya Keng dan semua komponennya itulah yang juga menjadi bagian mendasar perhitungan Hong Sui.

Kitab Perubahan (I Ching/Ya Keng) merupakan salah satu kitab kuno China yang mengungkapkan tentang prinsip kebenaran tentang perubahan yang mencakup aspek perubahan alam dengan segala isinya, termasuk manusia tentunya..

I Ching / Ya Keng adalah karya klasik China yang paling kuno dan terkenal, dimuliakan selama ribuan tahun sebagai tuntunan keberhasilan dan sumber kebijakan. Hampir semua filsafat kehidupan China berakar dari kitab ini. Sebut saja, hakekat kegaiban pragmatis Tao Te Ching (Tao Tek Keng), kemanusiaan rasional Confucuis, dan strategi analitis dari seni berperang Sun Tzu bersumber utama dari Kitab Perubahan (I Ching/Ya Keng) ini.

Konsep dasar I Ching / Ya Keng dikembangkan lebih dari 4900 tahun yang lalu oleh Raja Fu Xi / Baginda Hok Hie (2953 SM - 2838 SM) yang karena pengamatannya yang cermat dan seksama terhadap segala perubahan alam & bentuk-bentuk kehidupan termasuk setiap gerakan tubuh, menyimpulkan bahwa semua pergerakan / perubahan di alam semesta dengan segala isinya berubah mengikuti hukum kehidupan ( Hukum Alam / Li ).

Dari hasil pengamatan & penelitiannya, - terutama setelah Fu Xi melihat ukiran peta di punggung Kuda Naga yang muncul dari Sungai Kuning - kemudian ditemukanlah konsep Delapan Trigram (Pa Kua / Pat Kwa) yang kemudian dikenal dengan Sien Thien Pa Kua / Sian Thian Pat Kwa atau PETA SURGAWI (Pat-kwa Awal). Sesuai dengan sebutannya, awalnya Pat-kwa ini lebih cenderung dipakai sebagai alat untuk menghitung / memprediksikan perubahan dan fenomena yang terjadi di alam ini.

Trigram ini kemudian dibukukan oleh Pangeran Wen Wang / Bun Ong ( yang kemudian menjadi pendiri Dinasti Chou / Chiu ,1150-249 SM ) yang menyusunnya dalam bentuk Ho Thien Pa Kua / Ho Thian Pat Kwa atau PETA MANUSIAWI (Pat-kwa Lanjutan), lengkap dengan 64 Heragram ( 64 Permutasi )nya. Kuta-kura raksasa hitam yang muncul di Sungai Lo dengan angka ajaib di punggungnya - yang kemudian dikenal sebagai Peta Lo Shu - adalah sumber inspirasi utama yang mempengaruhi konsep PETA MANUSIAWI., maka dimulailah era dimana Pat-kwa dipakai sebagai alat memprediksi perubahan tingkah pola kehidupan manusia.

Selanjutnya Khong Fu Zi / Khong Hu Cu (551-479 SM) menyempurnakan isi Kitab I Ching / Ya Keng ini dengan menambahkan Sepuluh Sayap I Cing / Ya Keng sebagai tafsir penjelasan dan mengembangkannya secara khusus sebagai sumber penghayatan hidup dan pendalaman kespiritualan ( moralitas dan kebijaksanaan ).

Kaisar Qin Shi Huang Ti / Chin Se Hong Te (221-206 SM), pendiri Dinasti Qin / Chiu, yang berkuasa dengan singkat (hanya 13 tahun), tapi merupakan Kaisar lalim yang berkuasa dengan tangan besi, berhasil menyatukan China kembali setelah porak poranda karena perang campuh di akhir Dinasti Chou / Chiu. Kaisar inilah yang meninggalkan karya sejarah spektakuler, berupa dua buah keajaiban dunia, yaitu Tembok Besar China ( Great Wall ) dan Terracota. Karena kelalimannya, kaisar ini pun memerintahkan untuk memusnahkan semua kitab-kitab yang tidak sesuai dengan misi kekaisaran Qin / Chin. I Ching / Ya Keng termasuk salah satu dari sedikit kitab yang berhasil diselamatkan
.
Di jaman dinasti Han ( dinasti yang berkuasa setelah Qin / Chin runtuh ) tercapai suatu pemerintahan yang rapih & tertib, semuanya teratur dengan baik. Di jaman ini I Ching / Ya Keng dikembangluaskan dan dipandang sebagai buku etika & metafisika disamping juga sebagai buku ramalan. Ajaran Khong Hu Cu pun naik daun bahkan dijadikan sebagai agama resmi negara dengan Lima Kitab Pegangan (Wu Ching / Ngo Heng) dimana salah satunya adalah I Ching / Ya Keng.

Di jaman kejayaan Dinasti Han inilah, dibangun perlintasan Jalur Sutra yang sangat ramai dipakai sebagai jalur lalu lintas darat waktu itu, sebuah jalur untuk perdagangan luar negeri, yang menghubungkan China , India, Turki bahkan sampai ke Afganistan (makanya di Afganistan, yang praktis muslim, sempat ada 2 buah Patung Buddha nomor 2 tertinggi didunia, yang di hancurkan oleh Penguasa Taliban pada dasawarsa yang lalu).

Jalur Sutra ini pulalah yang dipakai oleh para Bhikku / Bhiksu dari India masuk ke Daratan China membawa dan memperkenalkan Agama Buddha ke China, yang akhirnya agama ini membaur dengan agama pribumi di China yaitu agama Tao dan Khong Hu Cu , kemudian berkembang kembali keluar dari China sebagai agama Chinese Buddhism ( agama Hoa Kao / agama Sam Kao, yang di Indonesia lebih dikenal sebagai agama Kelenteng ) , dibawa oleh para Hoa-jiao / Hoa-kiao ( kaum Tiong-hoa perantauan ).

Selama Dinasti Han, I Ching / Ya Keng dikembangkan secara resmi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum pendidikan waktu itu, bahkan dijadikan sebagai pelajaran wajib yang harus dikuasai oleh para Siu-cai ( Sarjana, red ) saat mengikuti ujian tingkat nasional kala itu. Kemudian berkembang jugalah I Ching / Ya Keng versi Buddhis dan Taoisme. Perpaduan pengembangan ini akhirnya menghasilkan teks standar I Ching / Ya Keng. Teks standar inilah akhirnya dijadikan standar para ilmuwan dunia dalam menelaah dan mempelajari I Ching / Ya Keng. Teks standar ini pulalah yang disusun dijaman Dinasti Tang pada lebih kurang Abad ke 7 Masehi, yang akhirnya memunculkan Ilmu Hong Sui.

Pada zaman Dinasti Tang, praktek Hong Sui mulai diperkenalkan di China oleh Yang Yun Sang (sekitar 840-888 M) seorang Ahli Seni China Kuno waktu itu. Yang Yun Sang yang juga penasehat utama Kaisar Hi Tsang (888 M) - secara umum ia diakui sebagai Penemu Ilmu Hong Sui - meninggalkan warisan klasiknya berupa 3 (tiga) buah buku tentang Hong Sui. Bukunya, akhirnya selama beberapa generasi dikembangkan menjadi dasar-dasar ilmu Hong Sui, dan dikenal sebagai Hong Sui Aliran Bentuk yang mengacu pada penentuan letak Naga Hijau dan Macan Putih sebagai faktor penentu kedudukan Nafas Kosmis ( Qi / Chi / Energi Vital / Energi Pembawa Keberuntungan ).

Ketiga buku klasik yang terkenal ini, menggambarkan praktek Hong Sui dengan metode perhitungan melaui metafora keberadaan Sosok Naga (yang dipercaya kalangan Tionghoa klasik sebagai lambang keberuntungan), terdiri atas :
1. Han Lung Ching ( Seni Membangkitkan Naga )
2. Ching Nang Ao Chih ( Metode Menentukan Letak Goa Naga )
3. I Lung Ching ( Prinsip Mendekati Naga )

Selanjutnya, Wang Zhi seorang Ahli Perbintangan yang hidup di jaman Dinasti Sung (? 960 M), memperkenalkan Hong Sui Aliran Kompas yang menekankan pada pengaruh planet terhadap kualitas baik buruknya suatu tempat / lahan / lokasi / bangunan. Wang Zhi juga meninggalkan warisan klasik berupa 2 (dua) buah buku Hong Sui yang kemudian diterbitkan oleh muridnya, Ye Shui Liang, berjudul :
1. Prinsip Inti atau Pusat (Canon of the Core or Centre)
2. Diskusi tentang Pertanyaan dan Jawaban.
(Disquisitions on the Queries and Answers)

Kemudian pada akhir abad ke 19, memasuki awal abad ke 20, kedua aliran yang tadinya berjalan sendiri-sendiri ini, berhasil digabungkan menjadi satu prinsip perhitungan Hong Sui yang saling mengisi dan berkaitan. Gabungan dari Aliran Bentuk dan Aliran Kompas inilah yang akhirnya terus dianalisa, dipelajari dan diperbandingkan dari generasi ke generasi.

Pada umumnya, Aliran Bentuk memberi tekanan pada bentuk dan kontur tanah seperti wujud gunung-gunung, arah aliran sungai serta pengaruh dari letak garis Maca Naganya. Untuk mengamatinya membutuhkan pandangan intuisi yang tajam. Aliran ini menggunakan rumus perhitungan Naga Hijau dan Macan Putih sebagai tolok ukurnya. Meskipun teori simbol Naga Hijau & Macan Putih relatif mudah dipahami, tapi kenyataannya aliran ini sangat sulit dipraktekkan.

Lain halnya dengan Aliran Kompas, metodenya sulit untuk dipelajari karena mencakup Pa Kua / Pat Kwa, Yin Yang dan Lima Elemen yang terbagi dalam Sepuluh Batang Langit ( 10 Elemen Langit ) dan Dua Belas Cabang Bumi ( 12 Shio ) serta Konstelasi Perbintangan yang ditimbulkan dari posisi letak planet-planet terhadap Bumi dan Matahari. Metode perhitungannya menjadi ruwet & menjelimet, membuat perumusannya menjadi sulit untuk dipahami. Tapi, jika metode aliran ini sudah dipahami, mempraktekkannya malah lebih mudah ketimbang Aliran Bentuk, karena metode Aliran Kompas ini memiliki standar acuan yang baku dan bersifat matematis ilmiah yang bisa dijabar-uraikan secara rinci dan logis.

Namun pada perkembangannya kini, banyak juga para praktisi Hong Sui yang tergolong masuk aliran baru yang pada prakteknya hampir tidak mengacu pada kedua aliran induk diatas, yaitu Aliran Supranatural ( diistilahkan sendiri oleh penulis-red ) yang merupakan suatu aliran yang semata-mata hanya mengandalkan pada pentunjuk Sin Beng / Malaikat / Roh Halus tertentu atau Melalui Kekuatan Gaib / Mata Bathin ( Daya Linuwih ).

Praktisi Hong Sui yang tergolong dalam aliran ini biasanya dikenal sebagai paranormal. Yang unik dari pengikut aliran ini adalah disamping mereka memiliki daya limuwih, praktisi Hong Sui tersebut ada juga yang sedikit mempelajari teori Aliran Bentuk & Aliran Kompas dan kemudian menselaraskan intuisi ke paranormalannya itu dengan akidah dari kedua aliran Hong Sui ini.

Demikian tulisan ini, sekedar pengantar, untuk sedikit membantu memahami mengenai asal muasalnya ilmu Hong Sui. Ke depan nanti, jika memang diminati dan dirasakan perlu, saya akan mencoba menurunkan tulisan-tulisan lanjutannya, sekitar per-Hongsui-an yang dalam prakteknya hal ini sering kali selalu diidentikkan dengan Hoki atau Keberuntungan.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita...! Okey deh, Salam Hoki untuk semua.


Mengapa Harus Menuang Arak ????
Oleh Tan Beny

Menuang arak menjadi 3 garis pendek/garit ini adalah bagian dari upacara Song Su di makam/Bong/Krematorium yang disebut dengan Jieb Gong/Penyempurnaan jenasah. Upacara menuang arak di tanah ini bermakna : Almarhum/almarhumah telah pulan gdengan damai keharibaan Kebajikan thian Yang Maha Kuasa dialamnya yang baqa. 3 garis utuh ini adalah bagian dari Trigram Pat Kwa yang disebut dengan Khiam artinya Langit atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada 2 jenis Trigram Pat Kwa didalam Agama Jie/Agama Khonghucu, yaitu :

1. Sian Thian Pat Kwa atau Delapan Trigram Surgawi/ Sebelum Kelahiran. Dari Raja Suci dan Nabi Purna yang hidup pada tahun 2953 SM-2838 SM, abad 30 SM. Wahyu Tuhan atau Thian Sik yang diturunkan kepada Nabi Hok Hie ialah Ho The/Peta Bengawan, melalui seekor hewan ajaib bernama Liong Ma/Kuda naga dengan 55 titik gasal dan genap pada punggungnya ! Gasal lambang Yang /positif dan Genap lambang IEM/Negatif. Titik satu dan enam terletak di utara, Titik dua dan tujuh terletak di Selatan, Titik tiga dan delapan terletak di Timur, Titik empat dan sembilan di Sebelah Barat serta Titik Lima dan Sepuluh terletak di Tengah.Nabi Hok Hie menerima wahyu ini tatkala beliau sedang melakukan perjalanan dan sampai ditepi Sungai Kuning (Hoo). Oleh pemahaman baginda Hok Hie terhadap Hoo Tho ini, mengungkapkannya dalam bentuk Trigram Pat Kwa atau Delapan Diagram yang masing-masing terdiri diatas tiga garis, baik garis utuh ataupun garis putus maupun kombinasi antara garis utuh dan garis putuh dalam tiap kelompoknya.

2. Ho Thian pat Kwa atau Delapan Trigram Manusia/Sesudah Kelahiran. Dari raja suci dan Nabi Purba Kie Chiang/Pangeran Barat atau lebih dikenal dengan nama Bun Ong/Raja Bun, yang hidup pada abad 12 SM. Wahyu Tuhan yang diturunkan kepada Bun Ong disebut Tan Su/Kitab Suci Merah, melalui Chik Niau atauBurung Suci Merah. Ketika Bun Ong dihukum buang oleh Tiu Ong/Ien Siu raja 35 terakhir dari dinasti Shang/Siang/Ien, selama 7 tahun di daerah Yu Lie, justru disinilah beliau mendapatkan Thian Sik/Wahyu Tuhan, sehingga dengan kecerahan batin mampu menciptakan Ho Thian Pat Kwa atau Delapan Trigram Manusiawi !

Siang Thian Pat Kwa : Ho Thian Pat Kwa:

1. Khiang= Langit 1. Khian = Ayah

2. Twee = Paya-paya 2. Cien = Anak lelaki I

3. Li = Api 3. Kham = Anak lelaki II

4. Cien = Petir 4. Kien = Anak lelaki III

5. Sun = Angin 5. Khun = Ibu

6. Kham = Air 6. Sun =Anak Perempuan I

7. Kien = gunung 7. Li = Anak Perempuan II

8. Khun = Bum 8. Twee= Anak Perempuan III

Ajaran Agama Khonghucu bukan saja untuk membimbing manusia hidup untuk keselamatan, kesejahteraan dan kebahagian, namun mampu pula membantu mendoakan bagi yang telah wafat untuk mendapatkan kedamaian di alam Sian Thian !

<>

1. Sian Thian Pat Kwa atau Delapan Trigram Surgawi/ Sebelum Kelahiran. Dari Raja Suci dan Nabi Purna yang hidup pada tahun 2953 SM-2838 SM, abad 30 SM. Wahyu Tuhan atau Thian Sik yang diturunkan kepada Nabi Hok Hie ialah Ho The/Peta Bengawan, melalui seekor hewan ajaib bernama Liong Ma/Kuda naga dengan 55 titik gasal dan genap pada punggungnya ! Gasal lambang Yang /positif dan Genap lambang IEM/Negatif. Titik satu dan enam terletak di utara, Titik dua dan tujuh terletak di Selatan, Titik tiga dan delapan terletak di Timur, Titik empat dan sembilan di Sebelah Barat serta Titik Lima dan Sepuluh terletak di Tengah.Nabi Hok Hie menerima wahyu ini tatkala beliau sedang melakukan perjalanan dan sampai ditepi Sungai Kuning (Hoo). Oleh pemahaman baginda Hok Hie terhadap Hoo Tho ini, mengungkapkannya dalam bentuk Trigram Pat Kwa atau Delapan Diagram yang masing-masing terdiri diatas tiga garis, baik garis utuh ataupun garis putus maupun kombinasi antara garis utuh dan garis putuh dalam tiap kelompoknya.

2. Ho Thian pat Kwa atau Delapan Trigram Manusia/Sesudah Kelahiran. Dari raja suci dan Nabi Purba Kie Chiang/Pangeran Barat atau lebih dikenal dengan nama Bun Ong/Raja Bun, yang hidup pada abad 12 SM. Wahyu Tuhan yang diturunkan kepada Bun Ong disebut Tan Su/Kitab Suci Merah, melalui Chik Niau atauBurung Suci Merah. Ketika Bun Ong dihukum buang oleh Tiu Ong/Ien Siu raja 35 terakhir dari dinasti Shang/Siang/Ien, selama 7 tahun di daerah Yu Lie, justru disinilah beliau mendapatkan Thian Sik/Wahyu Tuhan, sehingga dengan kecerahan batin mampu menciptakan Ho Thian Pat Kwa atau Delapan Trigram Manusiawi !

Siang Thian Pat Kwa : Ho Thian Pat Kwa:

1. Khiang= Langit 1. Khian = Ayah

2. Twee = Paya-paya 2. Cien = Anak lelaki I

3. Li = Api 3. Kham = Anak lelaki II

4. Cien = Petir 4. Kien = Anak lelaki III

5. Sun = Angin 5. Khun = Ibu

6. Kham = Air 6. Sun =Anak Perempuan I

7. Kien = gunung 7. Li = Anak Perempuan II

8. Khun = Bum 8. Twee= Anak Perempuan III

Ajaran Agama Khonghucu bukan saja untuk membimbing manusia hidup untuk keselamatan, kesejahteraan dan kebahagian, namun mampu pula membantu mendoakan bagi yang telah wafat untuk mendapatkan kedamaian di alam Sian Thian !

Hong Shui dan Feng Shui

Hong Shui (dalam dialeg Hokkian) atau Feng Shui (dalam dialeg Mandarin) bila diterjemahkan kata perkata berarti angin (feng) dan air (shui). Feng shui berarti pemandangan yang berhubungan dengan alam, gunung dan sungai.
Alam yang demikian di-asosiasi-kan dengan pertumbungan/kehidupan dari adanya pepohonan dan fauna, kesegaran/kesehatan dari udara yang segar dan air yang mengalir, serta kestabilian/kekuatan dari gunung yang kokoh.

Ahli Feng Shui dari dahulu kala sudah menyelami bahwa keberuntungan seseorang dapat diperkuat bila ia hidup lebih harmonis dengan alam. Dan pegunungan yang lengkap dengan aliran sungai kecil dan berbentuk punggung naga seperti yang terlihat pada lukisan dari dinasi Ming (abad 16-17) inilah yang paling banyak mengandung/mengumpulkan energi positif yang baik.

Jadi dapat dimengerti bila feng shui mengutamakan letak dan arah yang dapat lebih membawa berkah dalam kehidupan kita seperti juga para petani di Tiongkok dari zaman dahulu sangat takut pada angin utara yang dingin dan ganas yang membawa bencana bagi sawah dan landang mereka. Oleh karenanya bagian selatan dengan hawa hangatnya selalu diasosiasikan dengan arah yang membawa berkah.

Perkembangan tersebut dibantu dengan prinsip Pa-kwa Lo-Shu akhirnya dimungkinkan untuk mengetahui letak dan arah yang baik bagi kita masing-masing. Dalam prinsip atau teori tersebut, luas tanah dari rumah kita dibagi sama rata menjadi 9 bidang kotak seperti yang terlihat pada gambar dibawah kanan ini.

Dari 9 bidang tersebut, 4 bidang adalah letak yang baik untuk kita sedangkan 4 bidang yang lain tidak baik. Sedangkan bidang no. 5 yang terletak di tengah adalah bidang yang netral.